Jumat, 26 Februari 2016

SEBUAH PERMINTAAN TOLONG UNTUK PAK ROMAN SARAGIH SITIO






untuk pak roman saragih sitio



sejujurnya saya tak enak mau membicarakan ini ke bapak. setidaknya saya telah mencoba untuk hidup dan berjuang walau jatuh bangun dan perasaan kosong saya ini sejak kecil susah saya sembuhkan. saya telah menyusahkan banyak orang. dan saya sering berpikir telah menyusahkan bapak. hingga membuat saya kadang merasa tak enak dan malu.

saya masih berhutang banyak ke bapak. suatu nanti, jika saya sembuh atau cukup memiliki sesuatu, ijinkan saya untuk melunasinya.

kali ini saya ingin meminta bantuan atau lebih tepatnya pertolongan. lebih baik saya mengakui minta tolong dari pada saya hancur oleh kegelapan saya sendiri. kali ini saya ingin minta tolong secara adil. jangan lagi bapak memberi saya cuma-cuma. saya nyaris tak enak dan merasa sangat picik dan laki-laki yang tak melakukan apa-apa. kali ini, ijinkanlah saya menjual sebagian besar buku saya yang jumlahnya ratusan itu ke bapak. jika bapak masih sanggup dan mau. saya ingin berkata jujur. saya ingin menjual buku-buku itu ke bapak dengan harga murah daripada ke orang lain. lebih baik buku-buku saya, banyak yang sangat langka, berada di tangan bapak.
untuk pak roman saragih sitio

alasan saya ingin menjual buku itu untuk membiayai perjalanan saya ke surabaya, malang, madura, bali dan mungkin kalau sempat lombok. siapa tahu bisa bertemu bapak di sana. dan alasan saya melakukan perjalanan adalah demi mengurangi perasaan hampa saya. setiap hari rasa cemas, lesu, dan menggigil tak kunjung hilang. perasaan bunuh diri bergentayangan setiap hari. dari pada saya hancur, jatuh dalam kegelapan, perasaan sepi, terasing dan jiwa yang rusak dan tak tersembuhkan lagi, lebih baik saya menulis dalam perjalanan saya. menuliskan kisah perjalanan yang berbeda.

saya akan berikan buku-buku saya dengan harga murah asalkan saya mampu menyelesaikan tulisan saya, mengembara di tanah asing. mengelilingi berbagai macam kota untuk tahu apa yang terjadi di dalam kota itu dan kemungkinan di masa yang akan datang. saya harap, buku itu akan sangat bermanfaat kelak. dan saya persembahkan untuk bapak yang telah banyak membantu saya.

saya sudah tak tahu, untuk apa sebenarnya saya di jogja. jogja sudah tak lagi membuat saya hidup. kebosanan setiap hari mencengkram saya kuat. rasa-rasanya saya bagaikan tak ingin berusaha untuk bangkit lagi.

saya sudah sering berusaha bangkit tapi entah kenapa terus gagal. jatuh dalam kengeringan jiwa dan pikiran saya. dari pada saya tak melakukan apa-apa, lebih baik saya menulis kisah tentang Indonesia dari perjalanan saya. saya mampu melakukannya. saya mampu menulis dengan bagus. saya juga yakin, saya akan memberikan gaya dan warna baru bagi kisah perjalanan di negara ini. hanya saja, saya butuh dipercaya dan membantu saya. saya nyaris tak bisa terus-menerus hidup sendiri. inilah alasan kenapa saya butuh bantuan dan memintanya ke bapak.

saya tak ingin menjadi pribadi yang jahat. masih banyak hal, kebaikan yang bisa saya berikan kepada dunia. saya memohon, selamatkanlah sisa terakhir dari sisa baik saya itu. ijinkan saya menulis dengan bantuan bapak, suatu tulisan yang kelak akan dibaca anak-anak muda setelah saya. tulisan yang akan menggugah hati mereka. sebelum saya kembali tak mampu mempercayai kehidupan saya sendiri dan pada akhirnya berhenti menulis.

akhir-akhir ini saya sudah malas untuk menulis. membaca. ke berbagai acara seni dan lainnya. geloranya tak seluar biasa dulu. saya sudah mencoba melakukan apapun untuk membuat jiwa dan hati saya membaik. tapi selalu saja seperti ini dan malah semakin parah.

anak muda ini, dengan banyak bakat dan potensi, apakah akhirnya kalah dengan kejiwaan rapuhnya tanpa menghasilkan apapun yang berguna? ataukah hanya kebenciaan dan keinginan memusnah diri sendiri yang tersisa darinya?

kadang saya membayangkan, anak-anak macam apa kelak generasi setelah saya itu? mungkin mereka akan lebih sakit dari saya. dan saya ingin coba mengerti mereka dan membantu mereka dengan apa-apa yang saya tulis.

saya minta maaf ke pak roman jika terus-menerus merepotkan bapak. mungkin saya pribadi yang tak baik dan entah mengapa sosok yang membuat sakit dan jengkel orang-orang. tapi kali ini, saya benar-benar meminta tolong dengan sungguh-sungguh. dan saya tak mau bapak memberi saya dengan cuma-cuma. biarkan saya menukarnya dengan buku atau apa pun itu yang cukup seimbang.

saya ingin mengembara. berjalan dari kota ke kota. melihat sekitar. menghirup nafas di antara pepohonan dan bau jalan. dari bus ke bus. dari kereta ke kereta. memasuki berbagai toko buku. mengamati. merenung. menulis.

dalam perjalanan, mungkin saya bisa sedikit tersenyum dan mengalihkan rasa sakit yang membebani saya semenjak saya kecil.

terimakasih

arah lalu/merah naga






Tidak ada komentar:

Posting Komentar