udara luar biasa dingin.
angin mulai bertiup. dahan-dahan pohon bergoyang. aku tak tidur sejak
kemarin siang. tubuhku benar-benar lelah. mata ingin sekali terpejam dan
membalas dendam dalam kadar waktu yang pastinya akan sangat lama. dan
tiba-tiba, sekarang sudah hari minggu. suara adzan subuh berkumandang di
kompleks Telkom ini. nyaris seperti yang ada di Telkom Pusat Jogja. dan
kakiku, ya ampun, rasanya luar biasa nyeri!
sejak kisaran jam 12
malam aku berada di sini. mengurungkan niat ke Braga atau Masjid Raya
Bandung. bermain game. mencari informasi seputar kota ini. dan
melihat-lihat kosan di Surabaya. aku sangat lelah. luar biasa lelah.
pada akhirnya, aku memutuskan untuk memesan mie instan rebus dengan
telur beserta air putih panas. aku hanya membayar sembilan ribu rupiah.
cukup murah untuk ukuran pusat kota. lagian, penjual yang mirip
angkringan itu sangat jarang ada di kota ini.
yang menjaga adalah
seorang ibu-ibu. saat aku bertanya kapan dia akan pulang? 'pagi dek,'
jawabnya. tak banyak yang membeli ketika waktu memasuki pagi semacam
ini. dan udara sangatlah mengerikan. mungkin aku akan berkata, bagaimana
bisa? seperti itulah hidup.
hari ini, rasanya aku
ingin terus tidur. tapi di mana? akhirnya aku memutuskan untuk
berpura-pura sholat. inilah kelebihan membawa sarung. membasuh diri
tanpa niat. dan melakukan gerakan tanpa niat juga walau mulutku
mengucapkan ayat-ayat seperti biasanya dulu. hanya ada sedikit orang.
tak lebih dari kisaran lima. aku menunggu mereka semua keluar. lalu ada
satu dua yang datang. seorang tua denhab gerakan sholat super kilat
membuatku nyaris tercengang. lalu aku bergumam dalam hati, tidakkah hal
semacam itu sudah biasa?
aku pun mencari tempat
untuk membaringkan diri. tepatnya di dekat pintu masuk yang bagai
tertutup oleh pandangan mata sekilas. beberapa waktu aku nyaris tak bisa
tidur. menimbang ingin pergi ke Selasar Sunaryo, perpustakaan Museum
Asia Afrika, melihat Pameran di sekitar Gedung merdeka, atau
Perpustakaan Daerah? Selasar Sunaryo terlalu jauh. apakah aku bisa
sampai ke sana hari ini atau tidak. aku tak tahu.
entah bagaimana caranya,
aku sudah tertidur lumayan pulas dan bangun sekitar jam 9 lebih.
menimbang sejenak keadaan. lalu pergi mandi. sempat, tadi malam aku
susah memejamkan mata karena takut diusir. tubuhku sudah nyaris remuk.
dan aku jelas tak mampu untuk berjalan terlalu lama lagi dan membuka
mata sampai pagi berikutnya. tapi beruntunglah, tubuhku lumayan segar
walau akhirnya, baru dua jam berselang sudah terasa nyeri di punggung.
aku memutuskan mengisi baterai gadgetku. sekitar satu jam lamanya. lalu aku bergerak ke arah Braga dan akhirnya Asia Afrika.
aku ingin melihat, seberapa kuat diriku ada di jalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar